Ketika aku dibaringkan untuk disholati, akankah diriku mampu bersikap manis tatkala malaikat berbisik di telingaku :
- Wahai anak Adam, semua perbuatan yang telah engkau lakukan akan engkau lihat kembali…
- Wahai anak Adam, apabila selama ini engkau tenggelam dalam amal soleh, maka bergembiralah…
- Wahai anak Adam, apabila selama imi engkau tenggelam dalam kemaksiatan menurut nafsu, maka sambutlah penderitaan akibat keenggananmu mengabdi kepada-Nya!
Sewaktu jasadku berada di tepi kubur siapa untuk diturunkan ke liang lahat, akankah lidahku kelu menjawab pertanyaan malaikat yang berbisik lirih :
- Wahai anak Adam, kedamaian apakah yang engkau bawa untuk menempati rumah cacing ini ?
- Wahai anak Adam, cahaya apakah yang engkau bawa untuk menempati rumah yang gelap ini ?
- Wahai anak Adam, siapakah temanmu yang engkau bawa untuk menempati rumah yang gelap ini ?
Tatkala aku sudah diletakkan di liang kubur, masih mampukah aku tersenyum menjawab ucapan selamat datang yang disampaikan bumu kepadaku :
- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau bergelak tawa, kini setelah berada di perutku apakah engkau tertawa juga ataukah engkau akan menangis menyesali diri ?
- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau bergembira ria, kini setelah berada di perutku apakah kegembiraan itu masih tersisa ataukah engkau akan tenggelam dalam duka nestapa ?
- Wahai anak Adam, ketika berada di punggungku engkau bersilat lidah, masihkah kini engkau bernyayi ataukah engkau akan diam membisu seribu bahasa bergelut dalam penyesalan ?
Setelah aku sendiri terbujur kaku dihimpit bumi tanpa daya dalam liang lahat, sementara sanak keluargaku beserta teman-teman karibku pulang kerumahnya masing-masing, akankah kecemasan menghampiri diriku ketika Sang Khaliq (Allah SWT.) berfirman :
“Wahai hamba-Ku, sekarang engkau terasingkan sendirian. Mereka telah pergi meninggalkan engkau dalam kesempitandan kegelapan. Padahal dulu engkau membangkang tidak mau taat kepada-Ku semata-mata untuk kepentingan mereka. Balasan apa yang engkau perolehan dari mereka ? masih pantaskah engkau mengharapkan surga-Ku ?”
Redaktur : Zainul Hakim
Dikutip dari Mutiara Amalay (MA), volume 67.