MutiaraPublic.com – Lebih dari 120 ulama di berbagai penjuru dunia telah mengajukan surat terbuka terhadap organisasi/ kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah). Dalam surat terbukanya tersebut, para ulama telah meluruskan perihal kekeliruan yang dilakukan oleh kelompok ISIS dalam menerjemahkan Ayat-ayat Al-Quran serta ajaran agama Islam.
Isi dari surat terbuka setebal 18 halaman tersebut mengatakan ; {” Islam sangat melarang terhadap penyiksaan. Islam juga sangata melarang dengan mengatasnamakan Allah untuk melakukan suatu kejahatan “} Dilansir dari onislamDOTnet, pada hari Kamis (25/9/2014).
Surat terbuka tersebut, juga menekankan terhadap larangan dalam memaksakan kalangan non-Muslim untuk segera memeluk agama Islam. {” Islam melarang setiap umat Muslim dalam memaksakan kehendaknya ketika seseorang tersebut menyatakan tidak “} kata dalam isi surat tersebut.
Surat tersebut ditulis dengan menggunakan bahasa Arab. Dan Para ulama juga meminta agar umat Muslim tidaklah menggunakan kata-kata atau istilah negara Islam.
Nihad Awad (Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam), telah menilai isi dalam surat tersebut sangatlah sulit dipahami, sebab tulisannya menggunakan bahasa Arab. Yang pasti, kandungan di dalam surat tersebut dikatakan bahwasanya terdapat istilah teks-teks keagamaan klasik yang kini dimanfaatkan oleh kelompok ISIS yang bertujuan untuk mendorong para kalangan anak muda supaya bergabung dengan Islam (ISIS). {” Sebenarnya hal ini merupakan sanggahan Islam terhadap berbagai filosofi ISIS “} tutur Nihad Awad.
Redaktur : Erlinda Natalia